Putri Busana

Bisnis asap rokok yang memabukkan


Bisnis asap rokok yang memabukkan
Menggelitik juga saat melihat salah satu iklan rokok yang berbunyi "Saya beri satu permintaan" kata sang jin yang dikeluarkan dari lampu ajaibnya. Sang penemu langsung meminta permohonan' "Jadikan saya orang terkenal, foto saya ada dimana-mana". Cling ... Langsunglah wajahnya terpampang pada bungkus rokok dengan posisi lagi menghembuskan asap rokok yang memabukkan. Heee

Bisnis asap rokok yang memabukkan adalah sebuah bisnis skala besar dengan padat karya, bisa dilihat dari pemain besar disini seperti, sampoerna, gudang garam dan djarum. Sejak diluncurkan peraturan perubahan gambar dan tulisan pada kotak rokok membuat sebagian orang mengurungkan niat untuk membeli rokok yang memabukkan.

Apabisa sebelumnya ada tertera tulisan rokok bisa menyebabkan kangker, gangguan kehamilan dan janin, sekarang tulisan peringatan ditulis dengan kata lebih ringkas dan font yang lebih tebal dan gambar yang menutupi seluruh permukaan tutup rokok dengan gambar yang cukup aktif melarang orang untuk berhenti atau mengurangi konsumsi rokok

Dengan cukai rokok yang rata-rata 12,2% dan pajak rokok sebesar 10% namun minat konsumsi akan barang yang sangat membahayakan kesehatan perokok aktif dan pasif ini tetap tinggi, khususnya pada usia yang semakin dini. Jika mengacu pada data perokok aktif di Indonsia kelompok umur 15 - 19 tahun mengkonsumsi hampir 45%, diikuti kelompok 5-14 tahun sebesar 20% dan kelompok 20 - 29 tahun sebesar 19%. Sisanya adalah diatas 30 tahun. Mengerikan ...

Disatu sisi pemerintah memang menjadikan pabrik rokok sebagai salah satu penerimaan pajak dari cukai rokok sebesar 5,2% dari pendadapatan nasional atau senilai Rp. 117,15 Triliun, namun disisi lain biaya berobat yang ditimbulkan karena sakit akibat ulah rokok yang memabukkan tidaklah angka yang sedikit.

Setarakah kangker paru, kangker payudara, kangker kandung kemih, kangker serviks, kangker kerongkongan, kangker pencernaan, kangker ginjal, kangker mulut, kangker tenggorokan, serangan jantung, jantung koroner dan impotensi. Belum lagi akibat sosial jika bapaknya mati karena rokok, anaknya masih bisa sekolah atau tidak, keluarga yang terkena akibat perokok pasif  bisa menurunkan usia produktif mereka.

Tentu pemerintahlah yang bisa menghitung secara tepat dan mau mengubah kebijakkan akan cukai rokon dan bisnis asap rokok yang memabukkan ini. Tentunya banyak pos penerimaan negara lainnya yang bisa dimaksimalkan dengan cara mengurangi penerimaan dari cukai rokok.\

Rokok produksi luar dinegara asal mereka dikenakan cukai 40 - 60% dan  pantaslah jika bule main ke indonesia membawa souvernir berupa rokok asli indonesia yang berkwalitas, rasa enak dan tentu saja harganya sangat murah. 

Sudah semestinya pemerintah membatasi konsumsi rokok, khususnya dikalangan para penerus bangsa dengan memberikan pajak yang cukup tinggi seperti rokok asal luar negri atau tutup sekalian perusahaan rokok, atau pabrik rokok hanya boleh memproduksi rokok untuk kwaliatas ekspor. Banyak cara kok untuk menjadikan bisnis asap rokok yang memabukkan ini untuk memaksimalkan pendaapatan negara tanpa mengorbankan kesehatan generasi penerus bangsa. Tapi mau nggak ya pemerintah menempuh solusi ini ?

0 komentar: