Putri Busana

Berbisnis saat dollar naik


Berbisnis saat dollar naik, tips dan info Pemasaran
Sebagai masyarakat awam saya tidak begitu paham kenapa ekonomi makin sulit saat dollar melambung tinggi. Yang dirasakan saat ini harga makin tidak terkendali, daya beli masyarakat rendah dan ekonomi makin melambat rasanya. Sederhananya kebutuhan hidup 1 bulan dengan gaji UMK tadinya mencukupi sekarang terasa sangat kurang

Semua bisnis yang terkait dengan dollar terkena dampak paling dulu, seperti otomotif (mobil dan motor) yang mana bahan baku utama berupa mesin masih di impor dari luar dengan asumsi harga dollar naik dari $ 1 mulai Rp. 13.000 menjadi 14,000 artinya biaya produksi menjadi lebih tinggi dan tentunya harga jual kendaraan juga mesti meningkat. Disisi yang lain daya beli masyarakat makin melemah dan efisiensi pengeluaran masyarakat hanya untuk kebutuhan utama saja
Akibatnya beberapa perusahaan melakukan efisiensi juga mulai dari biaya bahan baku, biaya operasional dan terakhir bisa dollar tidak turun juga terjadi efisiensi pada karyawan yang ujungnya adalah pemutusan hubungan kerja.

Disamping otomotif ada usaha eletronik (komputer, hp, andoid cs), garmen, jasa ibadah umroh (haji), properti yang mendapatkan bahan baku hingga pinjaman berupa dollar, bahkan harga tahu dan tempe yang notabene harga kedelai sebagian besar masih impor ikut mempengaruhi harga jualnya dipasaran tanah air. Menjelang lebaran idul adha 1436 H pada 24 september 2015 ini ikut membuat harga daging sapi, daging ayam dan beberapa komoditas dasar masyarakat belum turun sejak hari raya idul fitri lalu menjadi makin tidak terkendali.

Jika anda mempunyai banyak dana tanpa mengurangi rasa nasionalis pada bumi pertiwi ini anda pasti menginvestasikan aset anda pada dollar, membeli emas batangan, properti, rumah dan apartemen serta mobil dan motor  mumpung harga belum naik, namun saya pribadi lebih baik menginvestasikan bisnis pada usaha yang menggunakan uang rupiah dan melibatkan banyak orang

Bisnis yang baik saat dollar naik adalah bisnis penghasilan tetap dengan untung kecil tapi perputaran tinggi seperti sewa rumah kontrakan dan bisnis makanan yang penting gunakan produksi dalam negri, jangan gunakan bahan baku dari luar. 

Bagi yang sudah menjadi eksportir inilah saatnya meningkatkan omset karena dengan semua komponen biaya dangan rupiah dan penjualan berupa dollar barang yang anda produksi dengan harga dollar yang sama saat diekspor namun saat dirupiahkan anda akan menerima hasil lebih. Seperti ekspor ikan, udang, hasil olahan laut lainnya, kerajinan handy craft dan bisnis pariwisata turis manca negara yang mana bisa mendapat cash dollar yang akan membantu menahan laju kenaikan dollar semakin lebih tinggi lagi.

Kesimpulannya bisnis yang baik saat dollar naik adalah jika anda membeli dengan dollar berarti rugi, jika anda menjual dengan dollar berarti untung

Demikianlah berbisnis saat dollar naik dimana bisa menginspirasi bagi pelaku usaha dan pembaca setia tips dan info pemasaran. Terima kasih

Note : gambar by google

3 komentar:

Berbisnis mengatakan...

Terimakasih nice post, kapan ya... rupiah bisa jadi 1 dollar = 1 rupiah.

Topik Oto mengatakan...

Artikelnya menarik salam kenal, dari blogger pemula.

Agung Ngurah mengatakan...

@Berbisnis : Jika freeport sudah dikelola anak bangsa $ 1 = Rp. 2.000 kata Menko Rajawali Kepret
@Topik Oto : Salam kenal juga boss.